SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Selasa, 25 Januari 2011

ARTI CINTA :)

CINTA
Menurut gue Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling…. (saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian dll). Cinta itu sendiri sama sekali tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat brjalan apabila ke-2 belah phiak melakukan “saling” tersebut… cinta tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri. Karena dalam berhubungan, pasangan kita pasti menginginkan suatu perhatian lebih dan itu hanya bisa di dapat dari pengertian pasangannya.
Cinta adalah memberikan kasih sayang bukannya rantai. Cinta juga tidak bisa dipaksakan dan datangnya pun kadang secara tidak di sengaja. CInta indah namun kepedihan yang ditinggalkannya kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri. Batas cinta dan benci juga amat tipis tapi dengan cinta dunia yang kita jalani serasa lebih ringan.
Cinta itu perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah dan lain lain). Namun diperlukan pengertian dan saling memahami untuk dapat melanjutkan hubungan, haruslah saling menutupi kekurangan dan mau menerima pasangannya apa adanya, tanpa pemaksaan oleh salah satu pihak. Berbagi suka bersama dan berbagi kesedihan bersama.
Cinta itu adalah sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat-buat, Menurut saya pribadi cinta itu dapat membuat orang itu dapat termotivasi untuk melakukan perubahan yang lebihb aik daripada sebelum ia mengenal cinta itu. Cinta itu sesuatu yang suci dan janganlah kita menodai cinta yang suci itu dengan ke-egoisan kita yang hanya menginginkan enaknya buat kita dan ndak enaknya buat kamu. TIPS; untuk mengawetkan cinta dibutuhkan PENGERTIAN!
Suatu perasaan terdalam manusia yangmembuatnya rela berkorban apa saja demi kebahagiaan orang yang dicintainya. Pengorbanannya itu tulus, tidak mengharap balasan. Kalau misalnya memberi banyak hadiah ke seseorang tapi dengan syarat orang itu harus membalasnya dengan mau jadi kekasihnya, itu bukan cinta namanya. CInta tidak bisa diukur dengan materi ataupun yang berasal dari dunia fana. Dan percayalah… cinta terbesar biasanya selalu datang dari ibu kandung, bukan dari pacar (sebab cinta pacar bisa luntur suatu saat atau setelah menikah kelak).
Cinta, membuat bahagia, duka ataupun buta. Cinta itu penuh pengorbanan, kepahitan, keindahan dan kehangatan. Cinta adalah sebuah keinginan untuk memberi tanpa harus meminta apa-apa, namun cinta akan menjadi lebih indah jika keduanya saling memberi dan menerima, sehingga kehangatan, keselarasan dan kebersamaan menjalani hidup dapat tercapai. CInta adalah kata yang memiliki banyak makna, bergantung bagaimana kita menempatkannya dalam kehidupan. Ai wa atatakai koto da.
Cinta itu bisa membuat orang buta akan segalanya hanya demi rasa sayang terhadap sang kekasih. Kita juga tau apa maknanya cinta itu. Cinta psti bisa membuat orang merasakan suka dan duka pada waktu yang sama ketika kita berusaha mendapat kebahagiaan bersama. Jadi bukanlah kebahagiaan untuk kita sendiri. Meskipun demikian kita jangan samapi salah langkah agar tidak menuju kesengsaraan. Lakukanlah demi orang yang kamu kasihi agar kau tidak merasa sia-sia tanpa guna. Karena hal itulah yang membuat hidup menjadi lebih hidup (Losta Masta).
Cinta adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita lindungi. CInta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena cinta jauh lebih berharga daripada harta karun termahal di dunia pun. Saat seseorang memegang tanganmu dan bilang ” Aku cinta kamu…” pasti menjadi perasaan hangat yang istimewa! Karena itu, saat kamu sudah menemukan seseorang yang begitu berharga buat kamu, jangan pernah lepaskan dia! Namun adakalanya cinta begitu menyakitkan, dan satu-satunya jalan untuk menunjukkan cintamu hanyalah merlekan dia pergi.
Cinta itu adalah sebuah perasaan yang tidak ada seorangpun bisa mengetahui kapan datangnya, bahkan sang pemilik perasaan sekalipun. Jika kita sudah mengenal cinta, kita akan menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini. Akan tetapi, bila cinta kita tak terbalas, kita akan merasa bahwa kita adalah orang paling malang dan kita akan kehilangan gairah hidup. Dengan cinta, kita bisa belajar untuk menghargai sesama, serta berusaha untuk melindungi orang yang kita cintai, apaun yang akan terjadi pada kita. Ai ga kirei’n da!
Cinta merupakan anugerah yang tak ternilai harganya dan itu di berikan kepada makhluk yang paling sempurna, manusia. Cinta tidak dapat diucapkan dengan kata-kata, tidak dapat dideskripsikan dengan bahasa apaun. Cinta hanya bisa dibaca dengan bahasa cinta dan juga dengan perasaan. Cinta adalah perasaanyang universal, tak mengenalgender, usia, suku ataupun ras. Tak perduli cinta dengan sesama mansuia, dengan tumbuhan, binatang, roh halus,ataupun dengan Sang Pencipta. Lagipula, cintaitu buta. Buta sama degnan meraba-raba. Jadi… cinta itu meraba-raba…(^o^)/… meraba-raba isi hati yang dicinta…

Jumat, 21 Januari 2011

Dua Perempuan :)


Dua perempuan ibu dan anak, yang sama-sama sudah menjanda, pagi itu sedang memandangi indahnya alam semesta dari jendela ruang tamu rumahnya. Sambil menikmati udara pagi yang berembus lewat jendela itu, mereka juga sedang menunggu pujaan hatinya masing-masing.
"Siapa di antara pujaan hati kita yang akan datang lebih dulu?" tanya sang Ibu kepada anaknya yang semata wayang itu.
"Aku tidak tahu, Bu," sahut Ratih, sang anak. "Mungkin Oom Prapto, pacar Ibu dulu."
Sang Ibu mengelak, "Firasat ibu, yang muncul duluan pasti kekasihmu, Tandur. Karena dia selalu lebih cepat datangnya ketimbang Oom Prapto."
"Kalau begitu, kita tunggu saja sama-sama. Mudah-mudahan mereka datangnya bebarengan, biar di antara kita tidak ada yang kesepian," harap Ratih sedikit bijak. Sang Ibu tersenyum.
Di sepanjang waktu menunggu pujaan hatinya datang, langit menampakkan kecerahannya. Awan gemawan menjelma kapas putih menggumpal di langit luas. Untuk mengisi suasana yang kadang agak kaku itu, mereka saling membenahi gaunnya masing-masing. Sang Ibu membetulkan kerah baju yang dipakai anaknya, kadang sang anak membetulkan letak selendang yang sering turun dari pundak ibumya.
"Apa Ibu tahu musik kesukaan Oom Prapto?" tanya Ratih di tengah kebimbangan yang mulai merayap di hati mereka masing-masing.
"Ibu belum tahu persis musik kesukaan Oom Prapto. Tapi Ibu pernah dibawakan kaset musik biola Idris Sardi olehnya," jawab sang Ibu.
"Kalau mendengar musik berduaan dengan kekasih pasti romantis, ya Bu?"
"Soal romantis itu tergantung suasana, Rat," tukas ibunya sambil tersenyum. Ratih melempar tatapan matanya ke langit yang luas membentang. Sang Ibu mengikutinya ke arah mata anaknya menatap. Lalu berkata, "Kamu sendiri apa sudah tahu kegemaran Tandur, Rat?"
"Mas Tandur paling suka bersiul bila tak ada percakapan di antara kami," sahut Ratih. Sang Ibu tertawa. Selendang yang dipakai ibunya kembali turun dari pundaknya. Tapi kali ini sang Ibu sendiri yang membetulkannya.
"Itu salah satu kebiasaan kaum pria untuk menutupi perasaan hatinya," kata sang Ibu menanggapi.
"Maksud Ibu?" tanya Ratih ingin tahu.
"Pada saat dia bersiul, kita tidak tahu apa yang sedang dirasakannya. Karena bersiul adalah solusi lain untuk menghidupkan jalan pikiran."
Ratih termenung. Kalimat yang meluncur dari mulut ibunya teramat misteri. Sama seperti cuaca di minggu pagi yang cerah namun begitu misteri untuk ditafsirkan kelanjutannya. Ya, di minggu pagi yang cerah, kedua pujaan hati mereka berjanji akan datang bertandang untuk membicarakan kelangsungan hubungan mereka yang selama ini agak tersendat. Tapi sampai petang habis, sampai cerah jadi layu, kedua pujaan hatinya tak kunjung datang untuk menepati janjinya. Hati ibu menguap disebabkan bara kecewa, hati Ratih belah didera janji ingkar kekasihnya.
"Jika janji tak ditepati, apakah Ibu benci kepada yang memberi janji?" tanya Ratih ketika mereka menuju peraduan.
"Kenapa harus membenci. Semua bisa terjadi tanpa kita duga. Duabelas tahun Ibu menjanda, paham betul pada sifat laki-laki."
"Lalu Oom Prapto, bagaimana pendapat Ibu?" selidik Ratih.
"Ibu anggap, dia sudah jadi kepompong sewaktu dia lupa pada arah jalan menuju rumah kita!"
Tak sadar Ratih tertawa keras. Sang Ibu yang bicara spontan pun ikut hanyut dalam tawa anaknya.
"Kalau Tandur bagaimana, apakah kamu masih percaya padanya?" sodok sang Ibu ingin tahu juga pandangan anaknya terhadap kekasihnya.
"Kalau sekarang, aku lebih percaya tukang sulap daripada dia, Bu!"
Kali ini ibunyalah yang tertawa lepas. Dan mereka masih tersenyum sewaktu sama-sama menarik selimut tidurnya untuk pergi ke lautan mimpi.
***
Dua lelaki, Prapto dan Tandur, benar-benar lenyap. Mereka tak pernah datang lagi ke rumah dua janda ini. Dan anehnya, kedua janda ini memilih untuk tidak memikirkan mereka lagi. Juga tak ada niat untuk mengontak atau berkirim sms. Api yang mereka nyalakan telah mereka padamkan sendiri.
Di hari libur berikutnya, kedua janda ini, mengisi waktu luangnya dengan berlibur ke tepi pantai. Ditatapinya garis langit di ujung mata memandang. Debur ombak tak habis-habisnya menerpa batu karang yang ada di depannya. Anak-anak kecil dengan bertelanjang kaki menggali pasir dengan tangannya. Mereka membentuk gunung-gunungan dari pasir pantai Namun hanya sekejap gunung ciptaan mereka itu untuk kemudiah hancur oleh ombak laut yang datang datang menerpa silih berganti. Anak-anak yang masih polos itu itu tertawa lepas melihat gunung ciptaannya lumer digerus air laut.
"Rumah kita tak akan sepi jika ada anak kecil," ungkap Ratih yang tampak terenyuh melihat anak-anak yang berlarian didepannya begitu ceria. Menghibur dan tampak amat berarti kehadirannya.
"Anak memang segalanya bagi kita. Tapi sayang, dalam berumahtangga, Ibu hanya punya satu anak yaitu kamu seorang," timpal sang Ibu yang turut merasakan rasa hampa yang menerpa hati anaknya.
"Kalau aku tidak mandul, mungkin aku sekarang sudah punya anak, dan Mas Herman tidak mungkin kawin lagi dengan wanita lain. Dan aku tak mungkin kenal dengan lelaki yang bernama Tandur."
"Masalah anak adalah masalah Ibu juga, Ratih," sela ibunya.
"Apakah Ibu masih ingin melahirkan anak?" tanya Ratih spontan.
Sang Ibu terhenyak, "Oh, tidak Ratih. Anak tidak harus Ibu yang melahirkan. Ibu sudah tua. Kamulah yang seharusnya punya keturunan. Anak kamu adalah cucu Ibu. Itu sudah cukup."
"Tampaknya apa yang Ibu bilang itu tidak mungkin. Sebab dokter sudah mengatakan aku mandul."
Sang Ibu menuntun tangan Ratih untuk berjalan menyusur tepi pantai. Sedang anak-anak yang jadi inti pembicaraan mereka tetap asyik berlarian di tepi pantai bermain-main dengan ombak.
"Kita mengadopsi anak saja," cetus Ratih tiba-tiba.
Sang Ibu terkejut. "Ada-ada saja kamu, Rat," tukas sang Ibu.
"Kenapa? Apa Ibu tidak setuju?"
Sang Ibu menggeleng. "Hati kita tidak akan semurni ketika kita mengasihi anak kita sendiri."
"Kalau kita mencintainya, kita akan tulus memberi kasih sayang pada anak yang kita asuh."
Sang Ibu menatap jauh ke ujung lautan. "Kita akan kebingungan bila anak itu di suatu saat menanyakan asal-usulnya jika dia besar nanti."
"Tapi Ratih menginginkannya, Bu. Soal asal-usulnya, bisa kita bicarakan nanti."
Sang Ibu menoleh. "Serius kamu, Rat?"
Ratih mengangguk. Perlahan memeluk ibunya. Sang Ibu tiba-tiba tertawa
"Lho, kok Ibu tertawa?! Apa keinginanku ini lucu?" Ratih tersinggung.
"Ibu tertawa karena ingat keadaan kita apakah kita masih bisa mengurus bayi, membedong, memakaikan popok? Apakah kita tidak kaku nantinya? Dan bukankah kamu tahu, Ibu sudah duapuluh delapan tahun sampai kamu sebesar ini, Ibu belum pernah lagi mengurus bayi."
"Tapi kita kan wanita, Bu. Sudah kodratnya bahwa wanita lebih bisa mengurus bayi ketimbang kaum pria," tukas Ratih antusias.
"Jadi kamu tidak berniat mencari calon suami lagi?" tanya sang Ibu.
"Soal jodoh, kita serahkan saja pada Tuhan. Yang terpenting sekarang, hidup kita jangan sampai tersia-siakan. Kita harus mengabdikan diri kita pada sesuatu yang lebih berguna."
"Ternyata kamu lebih pintar daripada Ibu, Rat," tukas sang Ibu sambil membalas pelukan putrinya.
Dari ujung lautan tampak terlihat gelombang berkejaran menuju pantai. Angin bertiup menerpa wajah mereka.
"Akan kamu beri nama siapa untuk anak yang akan kita adopsi nanti?" tanya sang Ibu mulai merespon keinginan anaknya.
"Kalau laki-laki, akan kita gabungkan dengan nama-nama mantan suami kita," usul sang Anak enteng.
"Jadi kalau perempuan, apa nama kita yang kamu gabungkan?"
"Betul, Bu. Dengan maksud agar kita tidak merasa kehilangan dengan nama-nama yang pernah hidup bersama kita."
"Kalau begitu kita kita adopsi saja dua anak sekaligus, lelaki dan perempuan," usul sang Ibu sambil mencubit pipi anaknya.
"Usul yang baik, biar kita jadi sama-sama repot!" tukas Ratih sambil tertawa.
Lalu mereka turun ke laut, membiarkan ombak menerpa kaki mereka sampai ke atas lutut. Tawa mereka terbawa angin menyatu dengan debur-debur gelombang di pantai. ©

persahabatan :)

(Cerita Pendek (Cerpen) Persahabatan) – Seorang yang bernama Reza merasa hidupnya sudah merasa lengkap, Reza berkata aku punya ayah yang baik padaku dan ibu selalu sayang padaku,bahkan aku berasal dari keluarga yang kaya dan akupun pandai dalam pelajaran apapun ,ia pun merasa puas dan bahagia , reza mempunyai sahabat sejati yang bernama aris.
Pada hari minggu aris mengajak ku untuk pergi bermain pada suatu taman rekreasi, kami bersenang-senang disana, secara tidak sengaja aku melihat ad sepasang kekasih yang bersama-sama sedang menghabiskan waktu berdua tanpa sadar aku memandang sepasang kekasih itu dengan  dengan pandangan cemburu, kini aku baru sadar bahwa hidupku belum lengkapkarna aku belum mempuyai seorang kekasih sambil melamun dengan memegang ice cream di tangan ku secara tidak sengaja aku menabarak seseorang yang sedang memegang anjing di tangannyan secara tidak langsung aku lari karna aku takut dengan anjing, anjing itupun ikut mengejar  aku lari sekuat tenaga, untungnya ada aris yang membantuku untukku apa jadinya bila aris tak ada bisa-bisa aku jadi makan siangnya .Tak terasa matahari sudah tak terlihat sinarnya lagi, aku dan aris pulang kerumah kami masing-masing.
Sesampainya dirumah kini aku masih membayangkan sepasang kekasih yang berada ditaman rekreasi tadi yang begitu mersa,  waktu terus bertambah  takterasa sudah lewat tengah tenah malam akupun ingin mempuyai keinginan untuk mempuyai seorang kekasih .ku bertekat walau ku harus berkorban untuk mendapatkannya, apapun hambatannya kan kucari walau kepelosok untuk mendapatkannya malam kian larut akupun tertidur pulas dengan berharap ada seorang perempuan mau untuk menjadi kekasihku.
Malam senin berganti dengan senin pagi jampun membangunkan ku itu saatnya ku mandi dan berganti pakaian sekolah .aku peri kesekolah bersama aris .sesampainyan kami disekolah bel sekolah telah berbunyi itu waktunya untuk upacara hari senin  pada saat aku ikut melaksanakan upacara hari senin, hingga hamper telah selesai, ada seorang perempuan baris didekatku, berparas cantik menawan,berambut panjang, berkulit halus,  tetapi ada yang aneh dengannya mukanya pucat, mataya sayu, seperti orang yang tidak ber tenaga .tak lama kemudian perempuan itu pingsan dan tidak sengaja aku menangkap tubuhnya yang akan jatuh, dan saat ku menagkap tubuhnya sesuatu yang aneh terjadi kepadaku jantungku berdetak dengan keras, drahku seperti mengalir dengan deras hingga kekepalaku hingga mukaku merah .aku berkata dalam hati “ perasaan apa ini mengapa ku jadi aneh kayak gini, apa yang terjadi dengan ku, apakah ini rasanya jatuh cinya takmungkinaku jatuh cinta padanyan “ tapi tak dapat ku pungkiri aku memang jatuh cinta padanya.
Walau hanya satu menit ku pegang tubuh nya seakan ia telah menjadi milikku perempuan itupun di bawa ke ruang uks dengan segera. Setelah beberapa lama perempuan itu tersadar dari pingsannya dan saat istirahat sekolah, perempuan itu menghampiri ku dengan rasa malu-malu sambil mengucapkan terima kasih tadi sudah menahan kujatuh aku berkata sama-sama perempuan itu mengulurkan tangannya untuk ber kenalan denganku dia berkata Tasya sambil menjabat tangan ku, aku Reza.
Sebagai tanda terima kasih telah menolongku, aku ingin jalan-jalan dan kamu harus ikut kanra kamu sudah menolong ku tadi bagaimana Reza apa kau mau ikut, ya  ya ya okelah nanti pulang sekolah aku tunggu kamu didepan gerbang sekolah, oke Tasya,  sampaiketemu lagi Reza.
Aku kembali kekelas dengan bahagia, aku duduk dengan sahabat ku aris sambil membayangkan wajah Tasya yang cantik. tanpa sadar aris memandang wajahku lalu berkata ada apa dengan sahabatku, mukamu seperti orag yang mendapatkan undian yang sangat banyak .tidak aku hanya sedang senang saja hari ini dengan wajah yang gembira, aris berkata kepadaku aku senang bila sahabat ku pun senang
Jarum jam pun berputar dengan sangat cepat bel pulang pun ber bunyi, akupun menunggu didepan gerbang sekolah aku melihat Tasya dengan rambut tergerai, wah benar-benar cantik dilihat dari mana pun tetap saja cantik.
Tasya kita mau kemana aku Tasya berkata aku mau kamu yang menentukannya  boleh kan yasudah aku mau mengajak mu ketempat yang meyenangkan, tapi sebelum kita pergi ketempat itu aku mau ngajak kamu makan biar kamu nanti tidak pingsan  oke hehehehe kamu mau makan apa Tasya Tasya menjawab aku lagi mau makan  baso nih, yasudah aku tau tempat warung baso di dekat sini
Sesampainya kami di Depan warung baso kami masuk dan duduk, pelayan pun menhampiri kami dan menawarkan mau makan apa? Aku bertanya tas kamu mau makan apa,  eee aku mau makan baso telor ja, minumnya, es the manis ja za, Reza berkata kpada pelayan mas baso telor dua es teh manisnya dua.
Selagi kami menunggu pesanan kami, aku mengobrol-obrol dengan Tasya .tidak lama kemudian pelayan dating dengan membawakan pesanan kami, setelah memakan semangkuk baso dan segelas the manis perut kamipun telah terisi, kami pun melanjutkan perjalanan pergi ke sebuah taman rekreasi disana kami naik permainan yang sangat mengasikan aku melihat wajah Tasya yang begitu cantik saat ia sedang tertawa sambil menatap wajahnya.
Source: http://www.siswatkj.co.cc/2010/09/persahabatan-cerpen.html

gara-gara tilangan :)

Kisahku ini terjadi pada hari minggu, setelah ujian nasional. Setelah ujian nasional selesai. Saya dan teman-teman berniat untuk berlibur ke LA atau Linggo Asri. Pagi-pagi sekitar jam setengah delapan kami berkumpul di depan SMPN 2 Pekalongan. Setelah beberapa lama saya menunggu, akhirnya kami pun berkumpul. Setelah berdoa untuk keselamatan di perjalanan, kami pun berangkat. Saya naik motor berboncengan dengan teman saya. Dijalan saya dan teman saya bercerita tentang ujian nasional. Pada waktu saya naik motor dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Pada waktu hampir sampai dilampu lalu lintas sepacar, pada waktu itu lampu lalu lintas masih berwarna hijau, saya pun makin ngebot agar tidak berwarna merah ekh ekh ekh ternyata pada waktu pas sampai dilampu lalu lintasnya lampu tersebut sudah berwarna kuning, otomatis saya tidak berhenti dan saya tetap lurus. karena kalau saya ngerem saya pasti akan jatuh karena pada waktu itu kecepatannya masih tinggi jadi saya tetap lurus saja alias menerobos. Setelah menerobos, saya menyuruh teman saya untuk menengok ke arah belakang untuk melihat apakah ada polisi yang mengejar kami. Temanku berteriak dan ternyata dibelakang ada motor polisi yang mengejar motor kami. Saya pun langsung tancap gas dan melesat dengan cepat agar tidak ditilang oleh polisi. Kami pun kejar-kejaran dengan polisi tersebut. Pada saat hampir sampai di pasar wiradesa saya pun agak memelankan motor saya karena disitu banyak truk dan orang. Saya lihat dispion kaca motor saya polisinya sudah semakin dekat, saya pasrah aja dan saya disuruh pak polisi untuk menepikan motor saya. Pak polisi menyuruh saya untuk mengikutinya untuk menuju kekantor polisi tersebut. Saya pun mengikuti. Setelah sampai dikantor polisi, disana saya ditilang dan diceramahin oleh polisi-polisi. Saya dikasih tahu bahwa saya melanggar rambu lalu lintas, terus saya tidak membawa SIM, dan satu lagi saya telah melanggar pasal membahayakan yaitu kejar-kejaran dengan polisi. Motor saya pun ditinggal dikantor tersebut. Setelah dikasih surat tilang saya pun keluar dan saya menelepon bapak saya untuk mengurus semuanya itu. Saya pun mampir ke rumahnya temenku yang rumahnya tidak jauh dari kantor polisi tersebut. Saya dan temanku bejalan menuju rumahnya temenku. Setelah sampai disana kami berkumpul kembali, kami pun tidak jadi ke LA gara-gara saya ketilang. Disana kami hanya ngobrol-ngobrol saja. Asik-asiknya sedang ngobrol, bapak saya menelepon dan saya disuruh kekantor polisi untuk mengambil motor saya yang diambil polisi tadi. Disana ternyata ada bapakku yang sedang mengurus semua itu. Akhirnya motor saya sudah dapat diambil kembali. Saya sangat senang sekali. Saya sendiri akhirnya pulang kerumah. Sesampai dirumah saya hanya dinasehatin saja agar tidak mengulanginya lagi. Acara pergi ke LA pun gagal karena tilangan tersebut T.T

oh,Tidak :)

Kisahku ini terjadi pada hari kamis malam atau malam jum'at. Seperti biasa saya dan teman-teman saya pergi keluar untuk melepaskan lelah dan menyegarkan otak setelah seharian belajar disekolah. Kami keluar dan ngumpul-ngumpul di lapangan mataram. Kami biasa ngumpul-ngumpul di lapangan mataram karena disitulah tempat yang enak untuk ngumpul bareng teman-teman.
Seperti biasa kami ngobrol-ngobrol dengan suasana yang sangat ramai sekali. Sekali-kali kami tertawa terbahak-bahak saat temanku sedang bercerita. Pada saat sedang enak-enaknya bercerita, tiba-tiba ada seorang temanku yang ingin meminjam handphone ku. Entah mau dia apakan handphone saya. Akhinya saya pun meminjamkannya karena saya pikir palingan buat permainan saja. Tapi tidak, ekh ternyata temanku itu sms ke seorang teman saya yang saya sukai. Pada saat itu saya sangat marah sekali. Saya hampir mengajaknya berantem karena ulahnya tersebut. Tapi ya sudalah, semua itu sudah terlanjur. Saya ambil handphone saya dan saya lihat apa yang dia sms ? ternyata sms itu tentang ngungkapin perasaanku ke orang yang saya sukai tersebut. Jujur saja, saya sangat malu sekali. Setelah temanku mangirimkan sms tersebut, tak lama kemudian ada baleasan . Saya dan teman-teman saya pun deg-degan dengan balasannya. Ternyata balasannya adalah "Boy, kesini aja, kerumaku". Dia menyuruh saya untuk kerumahnya. Saya disuruh teman-teman saya untuk kerumahnya, tapi berhubung saya sangat malu malu sekali jadi saya memutuskan untuk tidak kerumahnya. Yang pergi kerumahnya hanya teman-temanku saja. Saya hanya menunggu. Lama saya menunggu akhirnya teman-temanku pun pulan dari rumah cewek yang sukai tersebut. Terus teman-temanku cerita-ceritabahwa saya disuruh kerumanya saja (rumah cewek tersebut). Saya terus dipaksa agar untuk pergi kerumahnya. Tapi saya tidak mau. Setelah berdebat cukup lama, saya berjanji untuk tidak kerumahnya sekarang tapi saya akan menembak cewek tersebut keesokan harinya. Teman-temanku pun akhirnya setuju. Kami pun pulang kerumahnya masing-masik. Sesaampai dirumah, saya terus memikirkan tentang kejadian tadi dilapangan mataram. Saya pun tidur.
Keesokan harinya, pada hari jum'at saya bangun pagi-pagi untuk berangkat ke stadion kraton karena pada hari itu ada ujian praktek lari dan renang. diperjalan saya terus memikirkan hal yang tadi malam itu. "haduh nanti gimana ya, apakah saya akan menembak ?'' pikirku. Saya pun akhirnya sampai di stadion kraton. Sesampai disana saya sangat malu sekali, karena cewek tersebut ternyata sudah berangkat duluan. Saya pun diam saja tidak bicara sama sekali, yang tadinya dekat sekarang saya menjauh dari dia. semua itu karena hal yang tadi malam. Temanku terus menjaili saya, temanku terus bilang "boy, jare pag nembak ?'' tapi saya pun hanya terdiam. Setelah nunggu beberapa lama akhirnya giliran saya untuk lari. Saya lari dengan sekuat tenaga agar mendapat waktu yang cepat. Cewek tersebut terus melihat kearah saya, oh saya malu sekali. saya hanya tersenyum.
Setelah lari, kami pun menuju ke kolam renang untuk penilaian renang. Setelah selesai penilaian, saya dan teman-teman menuju ke sekolah. Disekolah saya ditanyain tentang tembak-menembak itu oleh beberapa temanku. "boy, katane kamu nembak ****** haah ?''. Saya pun menjawab '' hah, jare sapa ? ndak og''. Saya sangat malu sekali dan saya pun pergi dan pulang ke rumah. Saya tidak akan meminjamkan handphone saya lagi ke dia karena ya hal itu tadi.
inilah cerita saya :)
bersambung................

Kamis, 20 Januari 2011

Pertama Kali :)

Ceritaku ini berawal pada saat jam tambahan pelajaran di sekolah saya. Pada saat itu kira-kira hari kamis, saat itu saya terlambat untuk masuk mengikuti jam tambahan pelajaran dan aku pun tidak diperbolehkan untuk mengikuti jam tambahan pelajaran. Aku pun terpaksa tidak mengikuti dan aku pun akhirnya belajar sendiri di musholla sekolahku. Bukan hanya saya saja yang terlambat masuk untuk mengikuti tmbahan pelajaran, banyak anak dari kelas lain yang juga terlambat. Ada teman kelasku yang juga terlambat untuk mengikuti jam tambahan pelajaran . Dia adalah seorang perempuan yang menurutku cantik.
Pada waktu saya sedang belajar sendiri dan membuka buku-buku pelajaran saya, tiba-tiba perempuan itu menghampiri saya dan dia mengasih nomor handphonenya ke aku secara otomatis aku pun langsung mencatatnya. Bel pun akhirnya berbunyi itu tandanya jam tambahan pelajaran pun telah selesai. Saya dan teman saya itu pun akhirnya masuk kelas bersama-sama. Pelajaran pun dimulai. Sambil mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru saya, saya sedikit-sedikit memperhatikan perempuan itu. singkat cerita. Pelajaran pun selesai. saya pulang. setelah saya sampai dirumah setelah saya ganti pakaian saya pun sms dia bahwa nomer ini adalah nomorku. Pada saat itulah saya mulai mengenalnya dan saya sering smsan sama dia. Kami pun smsan terus. Lama-kelamaan entah kenapa saya kog kayaknya ada rasa sama perempuan itu. Saya suka dengan perempuan itu. Dan aku pun mulai dekat dengan dia.
Hari-hari berikutnya saya jadi sering ngobrol, sering bercanda, bahkan saya sering jajan ke kantin bareng sama dia. Kami berbagi cerita satu sama lain. Dia bercerita tentang dirinya dan masa lalunya, saya pun mendengarkannya dengan seksama. Dia kadang-kadang juga curhat sama saya. Waktu ada tugas kami pun mengerjakannya bersama-sama biar cepat selesai. Waktu saat saya les, ada seorang temen dia yang kebetulan juga les bareng aku untuk mengajak saya mbolos. Awalnya saya tidak mau, berhubung pada waktu itu pelajarannya sedang tidak enak dan pada waktu itu juga yang berangkat les juga sedikit, akhirnya saya pun mau menerima tawarannya untuk mbolos bersama. Kami pergi kerumah dia (perempuan yang cantik itu).  Beberapa saat kemudian kami pun sampai dirumahnya. Temenku mengajaknya untuk jalan-jalan dan makan bersama. Dia pun mau. Kami pun berangkat. Setelah jalan-jalan dan makan bersama kami pulang. Saya sangat senang sekali :)
Pada suatu hari saya menawarkan diri untuk mengantarkannya pulang tapi pada saat itu dia sedang membawa motor sendiri jadi tidak bisa. Keesokan harinya pada waktu pulang sekolah, dia meminta agar saya untuk mengantarkannya pulang saya pun mau karena saya juga sangat menginginkannya untuk mengantarkannya pulang. Dijalan kami ngobrol-ngobrol tentang tadi saat disekolah. Kami pun ngobrol dengan sangat asyik. Akhirnya kami pun sampai dirumahnya. Dia berterima kasih kepada saya karena saya telah mengantarkannya pulang. Pada saat itu saya sangat senang sekali karena saya dapat mengantarkannya pulang dan saya pun akhir-akhir ini sering mengantarkannya pulang ke rumah.
Inilah cerita saat pertama kali saat saya mengenalnya :)